Jumat, 11 Juli 2014
Inkatan Kimia
IKATAN
KIMIA
Ikatan kimia pada prinsipnya berasal dari interaksi antar elektron-elektron yang ada pada orbit luar, atau orbit yang terisi sebagian atau orbit bebas dalam atom lainya.
1. Interaksi
atom-atom logam (ikatan metalik/ikatan logam).
Dalam interaksi
antar atom logam, ikatan kimia dibentuk oleh gaya tarik menarik-menarik
elektron oleh inti (nucleus) yang berbeda. Asalnya elektron milik satu atom
yang ditarik oleh inti atom tetangganya yang bermuatan +, dan elektron ini
disharing dg gaya tarik yang sama oleh inti lain yang mengitarinya. Akibat
jumlah elektron valensi yang rendah dan terdapat jumlah ruang kososng yang
besar, maka e- memiliki banyak tempat untuk berpindah. Keadaan
demikian menyebabkan e- dapat berpindah secara bebas antar kation-kation
tersebut. Elektron ini disebut “delocalized
electron” dan ikatannya
juga disebut “delocalized
bonding”.
Elektron
bebas dalam orbit ini bertindak sebagai perekat atau lem. Kation yang tinggal
berdekatan satu sama lain saling tarik menarik dengan elektron sebagai
semennya.
2. Ikatan
kovalen
2.1. Ikatan
dengan non logam
Pada prinsipnya semua ikatan kimia berasal
dari gaya tarik menarik inti (nucleus) yang bermuatan + terhadap e yang
bermuatan negatif, Gaya tarik menarik ini ditentukan oleh Hukum Coulomb.
F
=
F : Gaya tarik menarik atau tolak menolak
Q1 dan Q2 :
Muatan partikel 1 dan 2
r
: Jarak antara partikel 1 dan 2
k
: Konstante dielektrik
Bila Q1 dan
Q2 bermuatan sama, maka keduanya akan tolak-menolak, sebaliknya bila Q1 dan Q2
bermuatan berlawanan akan terjadi tarik menarik.
Ikatan kovalen terbentuk, karena hampir semua unsur
memiliki ruang kosong dan orbit luar berenergi rendah. Makin rendah energi
suatu orbit, nakin tinggi stabilitas elektron yang ada di dalamnya. Semua unsur
non-logam memiliki paling tidak 4 dari 8elektron yang mungkin berada pada orbit
luar, kecuali: H, He, dan B.
Perbedaan unsur non-logam dengan logam
adalah tidak memiliki kelebihan ruang kosong yang berenergi rendah untuk penyebaran
elektron yang akan disharing. Elektron yang dapat disharing dalam unsur
non-logam tidak mengalami “delocalised” seperti pada ikatan metalik
(ikatan logam). Jadi elektron ini tinggal terlokalisir dalam kedekatan antar 2
inti (ikatan kovalen).
Contoh: pembentukan H2 dari 2 atom H. Pada molekul H2
ada 3 gaya yang bekerja yaitu:
a). Gaya tolak-menolak antara 2 inti
b). Gaya tolak-menolak antara 2 elektron
c). Gaya tarik-menarik antara inti dari satu atom dengan elektron dari atom
yang lainnya. Besarnya gaya c ini lebih besar dari jumlah gaya a dan b.
|
|
Ikatan kovalen pada H2, 2 elektron disharing oleh 2 atom dan
orbit dari 2 elektron itu juga disharing oleh 2 atom.
Ikatan kovalen: gaya tarik-menarik bersih (net) yang terjadi ketika
setiap atom memasok 1 elektron yang tidak berpasangan untuk dipasangkan dengan
yang lain, dan ada satu ruang kosong untuk menerima elektron dari atom yang
lain, sehingga 2 elektron ditarik oleh kedua inti atom tersebut.
2.2. Valensi
atau kekuatan penggabungan
Valensi suatu atom adalah jumlah ikatan
kovalen yang dapat terbentuk. Contoh: valensi H = 1, He = 0, F = 1, O = 2, Li
=1.
3. Ikatan
non-logam dengan logam
Pasangan elektron yang membentuk suatu
ikatan antara atom logam dan non-logam terletak pada orbit yang overlap antara
2 atom tersebut. Karena atom non logam tidak mempunyai ruang kosong dengan
energi rendah, maka elektron akan tersebar pada daerah orbit yang overlap.
Atom dari unsur yang berbeda memiliki
kemampuan yg berbeda dalam menarik pasangan elektron dalam suatu ikatan
kovalen.
F, O, Cl : kemampuan menariknya kuat
Na, K : kemampuan menariknya lemah.
Elektro-negativitas: kemampuan
relatif suatu unsur untuk memenuhi muatan listrik yang negatif.
2.4. Ikatan
ionic (elektro-valent, hetero-polar)
Ikatan ini berasal dari gaya tarik
elektrostatik antara ion yang bermuatan berlawnan [Kation (+) dan anion (-)].
(Hukum Coulomb)
Untuk sebagian besar unsur, proses pelepasan
atau penambatan elektron adalah proses endotermik (membutuhkan energi). Ini
berarti bahwa bentuk judi poker pulsa ion adalah kurang stabil dibandingkan atom yang tak
bermuatan.
Na Na+ +
(-) - energi
½O2 + 2 (-) O-2 -
energi
Senyawa yang
memiliki derajat paling tinggi dalam ikatan ionik adalah yang terbentuk oleh
reaksi antara unsur alkali dengan halogen.
Contoh: Na
+ Cl NaCl.
Keduanya
memiliki perbedaan elektronegativitas yang besar, sehingga pasangan elektron
yang membentuk ikatan lebih banyak tertarik oleh atom Cl.
Makin besar perbedaan elektro-negativitasnya makin besar pula karakter
ioniknya. Namun ada kekecualian untuk F dan Cs, F memiliki elektro-negativitas
paling kuat, sedang Cs memiliki elektro-negativitas paling lemah, sehingga
ikatannya tidak sepenuhnya ionik. Bagaimanapun juga ikatan kovalen murni ada
dalam molekul yang tersusun oleh molekul yang sama (H2, Cl2,
C-C) atau molekul yang tersusun dari atom yg memiliki elektro-negativitas yang
hampir sama, contoh: C-H.
Dari bermacam-macam ikatan dapat disimpulkan sbb:
a). Senyawa dengan ikatan
kovalen yang dominan, elektron dari ikatan berada pada atom yang membuat
ikatan. Diantara molekul yang berbeda ada ikatan yang lemah yang disebut “gaya
van der Waals”. Hal yang sama terjadi untuk senyawa dengan “ikatan
kovalen koordinat”. Molekul yang berbeda membentuk satuan-satuan yang
terpisah. Dalam molekul ini jarak antar atom dalam molekul lebih kecil dari
jarak antara atom dan molekul didekatnya.
b). Senyawa dengan ikatan metalik
dan ionik yang dominan, ikatan itu dibuat oleh elektron-elektron yang
disharing. Dalam logam gaya tarik berasal dari “delocalised electron”, sedang
dalam senyawa ionik berasal dari gaya tarik menarik antara ion positif dan
negatif. Dalam senyawa ini, partikel-partikel bermuatan diposisikan pada jarak
yg sama satu dengan yang lainnya, sehingga tidak ada kemungkinan untuk
membedakan atau memisahkan molekul yang utuh (discrete). Dalam logam, setiap
atom biasanya diposisikan pada jarak yang sama dari 6, 8 atau 12 atom yang
lainnya yang menunjukkan bahwa ikatan dengan seluruh atom-atom yang berbeda ini
memiliki kekuatan yang sama.
Dalam bentuk padat, struktur ionik seperti NaCl, setiap Na+
dikelilingi oleh 6 Cl pada jarak yang sama, setiap Cl- dikelilingi
oleh 6 Na+ juga pada jarak yang sama, yang menunjukkan bahwa setiap
Na+ ditarik oleh 6 Cl- dg kekuatan yang sama, setiap Cl-
juga ditarik oleh 6 Na+ dg kekuatan yang sama. Bentuk pada ini hanya
larut dalam pelarut polar (air) yang dapat memutus ikatan ionik dengan sifat
polaritasnya dan membentuk ion hidrat (ion yang diseliputi dengan mantel air).
Kamis, 10 Juli 2014
Asal Usul Kejadia Manusia
Korelasi Asal-Usul Kejadian Manusia menurut AL-QUR’AN dengan ILMU PENGETAHUAN MODERN
Tujuh Macam Unsur dalam Asal Kejadian ManusiaDi Al Qur’an disebutkan bahwa asal kejadian manusia terdiri dari 7 (tujuh) macam kejadian.
Pertama: Di surat Ar Rahman ayat 14:
“Kholaqal insaana min shalshalin kalfakhkhoori”
“Dia menjadikan manusia seperti tembikar (tanah yang dibakar)”.
Yang dimaksudkan dengan kata arab “Shal-shal” di ayat ini ialah: Tanah kering atau setengah kering yakni “Zat pembakar” atau Oksigen.
Kedua: Di ayat itu disebutkan juga kata arab “Fakhkhoor” yang maksudnya ialah “Zat Arang” atau Carbon.
Ketiga: Di surat Al Hijr, ayat 28 yang berarti:
“dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: Sesungguhnya Aku hendak menciptakan seorang manusia dari shalshal dan hamaa-in yang berbentuk”.
Di ayat ini, tersebut juga kata arab “shal-shal” telah saya terangkan, sedangkan kata arab “Hamaa-in” di ayat tersebut ialah “Zat Lemas” atau Nitrogen.
Keempat: Di surat As Sajadah ayat 7 yang berarti:
“Dan Allah membuat manusia berasal dari pada thien”.
Yang dimaksud dengan kata arab “thien” (tanah) di ayat ini ialah “Atom zat air” atau Hidrogen.
Kelima: Di Surat Ash Shaffaat ayat 11 yang artinya:
“Sesungguhnya Aku (Allah) menjadikan manusia daripada lazib”.
Yang dimaksud dengan kata arab “lazib” (tanah liat) di ayat ini ialah “Zat besi” atau ferrum.
Keenam: Di Surat Ali Imran ayat 59 yang artinya:
“Dia menjadikan Adam daripada turab kemudian Allah berfirman kepadanya “jadilah engkau, lalu berbentuk manusia”.
Yang dimaksud dengan kata “turab” (tanah) di ayat ini ialah: “Unsur-unsur zat asli yang terdapat di dalam tanah” yang dinamai “zat-zat anorganis”.
Ketujuh: Di surat Al Hijr ayat 28: “Maka setelah Aku sempurnakan (bentuknya), lalu Kutiupkan ruh-Ku kepadanya”
nah itu dia tujuh macam unsur dalam asal kejadian manusia menurut Al-qur’an yang di ambil dari K.H. Bahaudin Mudhary, almarhum (1920 –1979).
Ketujuh ayat Al Qur’an yang saya baca ini Allah telah menunjukkan tentang proses kejadian Nabi Adam sehingga berbentuk manusia, lalu ditiupkan ruh kepadanya sehingga manusia bernyawa (bertubuh jasmani dan rohani).
Sebagaimana disebutkan pada ayat yang keenam tentang kata “turab” (tanah) ialah zat-zat asli yang terdapat di dalam tanah yang dinamai zat anorganis. Zat Anorganis ini baru terjadi setelah melalui proses persenyawaan antara “Fakhkhoorr” yakni Carbon (zat arang) dengan “shal-shal” yakni Oksigen (zat pembakar) dan “hamaa-in” yaitu Nitrogen (zat lemas) dan Thien yakni Hidrogen (Zat air).
Jelasnya adalah persenyawaan antara Fachchar (Carbon = zat arang) dalam surat Ar Rahman ayat 14, shal-shal (Oksigen = zat pembakar) juga dalam surat Ar Rahman ayat 14, Hamaa-in (Nitrogen = zat lemas) dalam surat Al Hijr ayat 28, Thien (Hidrogen = Zat Air) dalam surat As Sajadah ayat 7, kemudian bersenyawa dengan zat besi (Ferrum), Yodium, Kalium, Silcum dan mangaan, yang disebut “laazib” (zat-zat anorganis) dalam surat As Shafaat ayat 11. Dalam proses persenyawaan tersebut, lalu terbentuklah zat yang dinamai protein. Inilah yang disebut “Turab” (zat-zat anorganis) dalam surat Ali Imran ayat 59.
Salah satu diantara zat-zat anorganis yang terpandang penting ialah “Kalium” yang banyak terdapat dalam jaringan tubuh, teristimewa di dalam otot-otot. Kalium ini dipandang penting oleh karena mempunyai aktivitas dalam proses hayati, yakni dalam pembentukan badan halus. Dengan berlangsungnya “proteinisasi” menjelmakan “proses penggantian” yang disebut “substitusi”. Setelah selesai mengalami substitusi, lalu menggempurlah electron-electron dari sinar cosmic yang mewujudkan sebab pembentukan (formasi), dinamai juga “sebab ujud” atau Causa Formatis.
Adapun Sinar Cosmic ialah suatu sinar yang mempunyai kemampuan untuk merubah sifat-sifat zat yang berasal dari tanah. Maka dengan mudah sinar cosmic dapat mewujudkan pembentukan tubuh manusia (Adam) berupa badan kasar (jasmaniah), yang terdiri dari badan, kepala, tangan, mata, hidung, telinga, dan seterusnya. Sampai di sinilah ilmu pengetahuan exact dapat menganalisa tentang pembentukan tubuh kasar (jasmaniah, jasmani manusia/Adam), sedangkan tentang rohani (abstract wetenschap) tentu dibutuhkan ilmu pengetahuan yang serba rohaniah pula, yang sangat erat hubungannya dengan ilmu Metafisika. Cukup jelas tentang ayat-ayat Al Qur’an yang menunjukkan proses asal kejadian tubuh jasmani Adam (visible), hingga pada badan halusnya (invisible), sampai berujud manusia.
Proses Penciptaan Manusia Menurut Islam dan IPTEK
Adapun juga proses manusia menurut islam dan IPTEK Penciptaan manusia dan aspek-aspeknya itu ditegaskan dalam banyak ayat. Beberapa informasi di dalam ayat-ayat ini sedemikian rinci. Beberapa di antaranya sebagai berikut:
1. Manusia tidak diciptakan dari mani yang lengkap, tetapi dari sebagian kecilnya (spermazoa).
2. Sel kelamin laki-lakilah yang menentukan jenis kelamin bayi.
3. Janin manusia melekat pada rahim sang ibu bagaikan lintah.
4. Manusia berkembang di tiga kawasan yang gelap di dalam rahim.
Penjelasan : .Setetes Mani.
Sebelum proses fertilisasi (baca : pembuahan) terjadi, 250 juta sperma terpancar dari si laki-laki pada satu waktu dan menuju sel telur yang jumlahnya hanya satu setiap. Sperma-sperma melakukan perjalanan yang sulit di tubuh si ibu sampai menuju sel telur karena saluran reproduksi wanita yang berbelok-belok, kadar keasaman yang tidak sesuai dengan sperma, gerakan ‘menyapu’ dari dalam saluran reproduksi wanita,dan juga gaya gravitasi yang berlawanan.
Nah, Hanya seribu dari 250 juta sperma yang berhasil mencapai sel telur. Sel telur, hanya akan membolehkan masuk SATU sperma saja. Setelah masuk dan terjadi fertilisasi pun,,belum tentu si zygot ini (bahasa biologinya : konseptus) menempel di tempat yang tepat di rahim. Dari uraian di atas,,terlihat bahwa bahan manusia bukan mani seluruhnya, melainkan hanya sebagian kecil darinya. Hal ini dijelaskan dalam Al-Qur’an : “Apakah manusia mengira akan dibiarkan tak terurus? Bukankah ia hanya setitik mani yang dipancarkan?” (QS Al Qiyamah:36-37) Seperti yang telah kita amati, Al-Qur’an memberi tahu kita bahwa manusia tidak terbuat dari mani selengkapnya, tetapi hanya bagian kecil darinya. manusia juga terbuat dari sel telur ibunya. Bahwa tekanan khusus dalam pernyataan ini mengumumkan suatu fakta yang baru ditemukan oleh ilmu pengetahuan modern itu merupakan bukti bahwa pernyataan tersebut berasal dari Ilahi.
Segumpal Darah Yang Melekat di Rahim.
Ketika sperma dari laki-laki bergabung dengan sel telur wanita,terbentuk sebuah sel tunggal. Sel tunggal yang dikenal sebagai “zigot” dalam ilmu biologi ini akan segera berkembang biak dengan membelah diri hingga akhirnya menjadi “segumpal daging”. Tentu saja hal ini hanya dapat dilihat oleh manusia dengan bantuan mikroskop. dan jangan dikira prosesnya simpel dan mudah. prosesnya kompleks dan kritis, teman! di setiap proses pembelahannya, kalo sampe ada kesalahan kecil sedikiiit aja pas tahap2 tertentu,, fetus bisa mengalami kecacatan..
Tapi, zigot tersebut tidak melewatkan tahap pertumbuhannya begitu saja. Ia melekat pada dinding rahim seperti akar yang kokoh menancap di bumi dengan carangnya. Tempat menempelnya embryo dengan rahim ibu itu disebut plasenta.. Melalui hubungan semacam ini, zigot mampu mendapatkan zat-zat penting dari tubuh sang ibu bagi pertumbuhannya (Moore, Keith L., E. Marshall Johnson, T. V. N. Persaud, Gerald C. Goeringer, Abdul-Majeed A. Zindani, and Mustafa A. Ahmed, 1992, Human Development as Described in the Qur’an and Sunnah, Makkah, Commission on Scientific Signs of the Qur’an and Sunnah, s. 36).
Di sini, pada bagian ini, satu keajaiban penting dari Al Qur’an terungkap. Saat merujuk pada zigot yang sedang tumbuh dalam rahim ibu, Allah menggunakan kata arab “‘alaq” dalam Al Qur’an: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari ‘alaq (segumpal darah). Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah.” (QS Al ‘Alaq:1-3) Arti kata “‘alaq” dalam bahasa Arab adalah “sesuatu yang menempel pada suatu tempat”. Kata ini secara harfiah digunakan untuk menggambarkan lintah yang menempel pada tubuh untuk menghisap darah.
Pembungkusan Tulang oleh Otot.
Sisi penting lain tentang informasi yang disebutkan dalam ayat-ayat Al Qur’an adalah tahap-tahap pembentukan manusia dalam rahim ibu. Disebutkan dalam ayat tersebut bahwa dalam rahim ibu, mulanya tulang-tulang terbentuk, dan selanjutnya terbentuklah otot yang membungkus tulang-tulang ini. “Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang-belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik” (QS Al Mu’minun:14) Embriologi adalah cabang ilmu yang mempelajari perkembangan embrio dalam rahim ibu. Hingga akhir-akhir ini, para ahli embriologi beranggapan bahwa tulang dan otot dalam embrio terbentuk secara bersamaan. Karenanya, sejak lama banyak orang yang menyatakan bahwa ayat ini bertentangan dengan ilmu pengetahuan. Namun, penelitian canggih dengan mikroskop yang dilakukan dengan menggunakan perkembangan teknologi baru telah mengungkap bahwa pernyataan Al Qur’an adalah benar kata demi katanya. Penelitian di tingkat mikroskopis ini menunjukkan bahwa perkembangan dalam rahim ibu terjadi dengan cara persis seperti yang digambarkan dalam ayat tersebut. Pertama, jaringan tulang rawan embrio mulai mengeras. Kemudian sel-sel otot yang terpilih dari jaringan di sekitar tulang-tulang bergabung dan membungkus tulang-tulang ini. Peristiwa ini digambarkan dalam sebuah terbitan ilmiah dengan kalimat berikut: Dalam minggu ketujuh, rangka mulai tersebar ke seluruh tubuh dan tulang-tulang mencapai bentuknya yang kita kenal. Pada akhir minggu ketujuh dan selama minggu kedelapan, otot-otot menempati posisinya di sekeliling bentukan tulang. (Moore, Developing Human, 6. edition,1998.)
Tiga Tahapan Bayi Dalam Rahim.
Dalam Al Qur’an dipaparkan bahwa manusia diciptakan melalui tiga tahapan dalam rahim ibunya. “… Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia; maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?” (Al Qur’an, 39:6) Sebagaimana yang akan dipahami, dalam ayat ini ditunjukkan bahwa seorang manusia diciptakan dalam tubuh ibunya dalam tiga tahapan yang berbeda. Sungguh, biologi modern telah mengungkap bahwa pembentukan embrio pada bayi terjadi dalam tiga tempat yang berbeda dalam rahim ibu. Sekarang, di semua buku pelajaran embriologi yang dipakai di berbagai fakultas kedokteran, hal ini dijadikan sebagai pengetahuan dasar. Misalnya, dalam buku Basic Human Embryology, sebuah buku referensi utama dalam bidang embriologi, fakta ini diuraikan sebagai berikut: “Kehidupan dalam rahim memiliki tiga tahapan: pre-embrionik; dua setengah minggu pertama, embrionik; sampai akhir minggu ke delapan, dan janin; dari minggu ke delapan sampai kelahiran.” (Williams P., Basic Human Embryology, 3. edition, 1984, s. 64.) Fase-fase ini mengacu pada tahap-tahap yang berbeda dari perkembangan seorang bayi. Ringkasnya, ciri-ciri tahap perkembangan bayi dalam rahim adalah sebagaimana berikut:
- Tahap Pre-embrionik
Pada tahap pertama, zigot tumbuh membesar melalui pembelahan sel, dan terbentuklah segumpalan sel yang kemudian membenamkan diri pada dinding rahim. Seiring pertumbuhan zigot yang semakin membesar, sel-sel penyusunnya pun mengatur diri mereka sendiri guna membentuk tiga lapisan (bahasa biologinya disebut lapisan lembaga ektoderm, mesoderm, endoderm )
- Tahap Embrionik
Tahap kedua ini berlangsung selama lima setengah minggu. Pada masa ini bayi disebut sebagai “embrio”. Pada tahap ini, organ dan sistem tubuh bayi mulai terbentuk dari lapisan- lapisan sel tersebut. pada tahap ini juga terjadi pembentukan organ2 tubuh. dan pengaturan posisi, sumbu tubuh, dan pembentukan tubuh. pernah nyadar ga kalo kita, manusia itu, sebelum tahap ini adalah sebuah KEPING !
- Tahap fetus
Dimulai dari tahap ini dan seterusnya, bayi disebut sebagai “fetus”. Tahap ini dimulai sejak kehamilan bulan kedelapan dan berakhir hingga masa kelahiran. Ciri khusus tahapan ini adalah terlihatnya fetus menyerupai manusia, dengan wajah, kedua tangan dan kakinya. Meskipun pada awalnya memiliki panjang 3 cm, kesemua organnya telah nampak. Tahap ini berlangsung selama kurang lebih 30 minggu, dan perkembangan berlanjut hingga minggu kelahiran. .Yang Menentukan Jenis Kelamin Bayi. “Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan pria dan wanita, dari air mani, apabila dipancarkan.” (QS An Najm:45-46) Cabang-cabang ilmu pengetahuan yang berkembang seperti genetika dan biologi molekuler telah membenarkan secara ilmiah ketepatan informasi yang diberikan Al Qur’an ini. Kini diketahui bahwa jenis kelamin ditentukan oleh sel-sel sperma dari tubuh pria, dan bahwa wanita tidak berperan dalam proses penentuan jenis kelamin ini. Kromosom adalah unsur utama dalam penentuan jenis kelamin. Dua dari 46 kromosom yang menentukan bentuk seorang manusia diketahui sebagai kromosom kelamin. Dua kromosom ini disebut “XY” pada pria, dan “XX” pada wanita. Penamaan ini didasarkan pada bentuk kromosom tersebut yang menyerupai bentuk huruf-huruf ini. Kromosom Y membawa gen-gen yang mengkode sifat-sifat kelelakian, sedangkan kromosom X membawa gen-gen yang mengkode sifat-sifat kewanitaan. Pembentukan seorang manusia baru berawal dari penggabungan silang salah satu dari kromosom ini, yang pada pria dan wanita ada dalam keadaan berpasangan. Pada wanita, kedua bagian sel kelamin, yang membelah menjadi dua selama peristiwa ovulasi, membawa kromosom X. Sebaliknya, sel kelamin seorang pria menghasilkan dua sel sperma yang berbeda, satu berisi kromosom X, dan yang lainnya berisi kromosom Y. Jika satu sel telur berkromosom X dari wanita ini bergabung dengan sperma yang membawa kromosom Y, maka bayi yang akan lahir berjenis kelamin pria. Dengan kata lain, jenis kelamin bayi ditentukan oleh jenis kromosom mana dari pria yang bergabung dengan sel telur wanita.
Saripati Tanah dalam Campuran Air Mani. Cairan yang disebut mani tidak mengandung sperma saja. Cairan ini justru tersusun dari campuran berbagai cairan yang berlainan. Cairan-cairan ini mempunyai fungsi-fungsi semisal mengandung gula yang diperlukan untuk menyediakan energi bagi sperma, menetralkan asam di pintu masuk rahim, dan melicinkan lingkungan agar memudahkan pergerakan sperma. Yang cukup menarik, ketika mani disinggung di Al-Qur’an, fakta ini, yang ditemukan oleh ilmu pengetahuan modern, juga menunjukkan bahwa mani itu ditetapkan sebagai cairan campuran: “Sungguh, Kami ciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur, lalu Kami beri dia (anugerah) pendengaran dan penglihatan.” (Al Qur’an, 76:2) Di ayat lain, mani lagi-lagi disebut sebagai campuran dan ditekankan bahwa manusia diciptakan dari “bahan campuran” ini: “Dialah Yang menciptakan segalanya dengan sebaik-baiknya, Dia mulai menciptakan manusia dari tanah liat. Kemudian Ia menjadikan keturunannya dari sari air yang hina.” (Al Qur’an, 32:7-8) Kata Arab “sulala”, yang diterjemahkan sebagai “sari”, berarti bagian yang mendasar atau terbaik dari sesuatu. Dengan kata lain, ini berarti “bagian dari suatu kesatuan”. Ini menunjukkan bahwa Al Qur’an merupakan firman dari Yang Berkehendak Yang mengetahui penciptaan manusia hingga serinci-rincinya. Yang Berkehendak ini ialah Pencipta manusia.
KESIMPULAN Pada hakikatnya penciptaan manusia dapat ditujukan dari dua asala pendekatan yaitu pertama proses penciptaan manusia pasca Adam (keturunan Adam) tercipta dari Nutfah dan kemudian mengalami proses panjang dan bertahap dalam hal ini allah SWT berfirman :
“Yang membuat segala sesuatu yang dia kemudian sebaik-baiknya dan yang memulai penciptann manusia dari tanah. Kemudian dia menjadikan keturunannya dari sari pati air yang bina (air mani) kemudian dia menyempurnakan dan meniupkan kedalam (tubuhnya) roh (ciptaan-nya) dan dia menjadikan bagi kalian pendengaran. penglihatan dan hati tetapi kalian sedikit sekali yang bersyukur (Q.S. 32 : 7-4).
Analisis leteran dari ayat diatas menunjukkan bahwa penciptaan manusia mengandung bagian atau komponen dan proses yaitu adanya penciptaan, adanya bahan (materi) cara atau metode penciptaan, transformasi dan model khusus dari hasil akhir tahapan proses kejadian manusia sebagaimana isyarat yang telah dilukiskan dalam al-qur’an dapat dilihat kepada beberapa proses antara lain :
Pertama, nutfah yaitu sati pati makanan yang telah berubah menjadi air mani yang masuk kedalam rahim. Hal ini dinukilkan allah dalam al-qur’an. “Bukankah dia dahulu setetes mani yang ditumpahkan (kedalam rahim). (Q.S. 75 : 37).“
Kedua, sperma dalam rahim bercampur dengan ovum (gen sel produksi wanita kemudian terjadi pembuahan sel dalam rahim yang kemudian berproses menjadi segumpal darah.” dalam ayat lain allah juga berfirman “kemudian mani itu menjadi segumpal darah, lalu alllah menciptakannya dan menyempurnakannya (Q.S. 75 : 38).
ketika berproses menjadi segumpal daging untuk kemudian diciptakannya tulang belulang (kerangka manusia) yang dibalut dengan daging selama 40 hari. fase-fase tersebut meliputi : Setelah terjadinya pembuahan antara sel sperma dan ovum dalam rahim berproses menjadi nutfah selama 40 hari, kemudian menjadi alaqah selama 40 hari dan kemudian menjadi mudlghah selama 40 hari, untuk kemudian ditiupkannya roh serta perlengkapan manusia lainnya.
Keempat diciptakannya ruh dalam tubuh ciptaannya serta menetapkan ilmu, rezeki, ajal dan celaka-bahagia manusia pada tahap proses Allah berfirman :
"Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur."
Arti Sebuah Cinta
Arti dari Sebuah Cinta
Firman Allah Ta’ala,
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ
وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ
وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالأنْعَامِ وَالْحَرْثِ ذَلِكَ مَتَاعُ
الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآبِ
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada
apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang
banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak
dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi
Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).” (QS. Ali-Imran: 14)Perputaran Cinta Mahluk
Berkata Ibnu Qoyyim ada dua bentuk cinta mahluk yaitu:
Cinta yang bermanfaat, itulah hubbullah (Kencitaan kepada Allah Ta’ala), atau al-Hubbu fillah (kecintaan karena Allah Ta’ala), Kecintaan terhadap apa yang membantu untuk taat pada Allah Ta’ala dan menjauhi kemaksitan, dan
Cinta yang membahayakan, itulah al-hubbu ma’allah (Cinta yang menandingi kecintaannya kepada Allah Ta’ala), Cinta terhadap apa yang dibenci oleh Allah Ta’ala, Cinta yang akan memutus kecintaan dari Allah atau mengurangi cinta Allah Ta’ala.
Firman Allah Ta’ala
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَتَّخِذُ مِنْ دُونِ اللَّهِ
أَنْدَادًا يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللَّهِ وَالَّذِينَ آمَنُوا أَشَدُّ
حُبًّا لِلَّهِ
“Dan di antara manusia, ada orang-orang yang menyembah
tandingan-tandingan selain Allah. Mereka mencintai (tandingan-tandingan)
itu sebagaimana mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amatlah dalam cintanya kepada Allah.” (QS. Al-Baqarah: 165)Allah tidak menjadikan dua hati dalam diri seseorang. Sehingga jika seseorang tidak menjadi hamba Allah Ta’ala maka dia akan menjadi hamba setan atau hamba hawa nafsunya sendiri.
Sungguh indah dua bait syair yang ada dalam biografi para ulama:
Jika cinta orang yang mabuk asmara kepada Laila dan Salma, telah merampas hati dan pikiran
lalu, apa yang dilakukan oleh orang yang kasmaran, yang di dalamnya mengalir rasa cinta kepada Yang Maha tinggi?
Cerita Majnun terhadap Laila yang sangat terkenal itu, menunjukkan bahwa marjun akhirnya dibunuh oleh cintanya kepada Laila. Qorun dibunuh karena kecintaan kepada harta benda. Fir’aun dibunuh oleh cintanya terhadap kedudukan. Tapi Hamzah, Ja’far dan Hanzhalah mati karena cintanya kepada Allah dan Rasulnya. Alangkah jauh jarak yang memisahkan antara keduanya.Seseorang ketika mencintai, ada konsekuensi terhadap apa yang ia dicintai, boleh jadi menjadi sesuatu yang baik untuk dia dihari kiamat dan boleh jadi cinta itu justru menjadi mala peteka bagi dia diakhirat kelak. Allah Ta’ala telah mengingatkan mahluk-Nya dalam firman-Nya, yang artinya:
الأخِلاءُ يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلا الْمُتَّقِينَ
“Orang-orang yang (semasa di dunia) saling mencintai pada hari
itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali
orang-orang yang bertaqwa.” (QS. Az-Zukhruf: 67)Cinta yang abadi adalah cinta yang dibangun atas dasar taqwa kepada Allah, baik itu cinta dalam hal ibadah, maupun cinta karena tabiat seperti cinta kepada anak dan orang tua. Karena cinta yang tidak didasarkan terahadap ketaqwaan hanya mendatangkan kepiluhan, penyesalan. Maka seseorang hamba hendaknya memperhatikan apa yang ia cintai. dan agar cinta seseorang bermanfaat hendaknya dibangun di atas taqwa.
Hakikat Cinta
Dalam perspektif seorang muslim, cinta pada Allah Ta’ala dan Rasul-Nya, di atas segalanya. Karena itu, ketika Umar bin al-Khatthab radiallahu’anhu menyatakan bahwa cintanya kepada Rasul setara dengan cintanya pada dirinya sendiri, ia pun ditegur. Cinta pada Rasul harus berada diatas cinta pada semua manusia. Cinta pada Allah mutlak di atas cinta pada segala mahluk-Nya.
Cinta kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallamadalah bagian dari kecintaan kepada Allah Ta’ala. Mencintai agama yang Allah Ta’ala turunkan merupakan bagian dari kecintaan kepada Allah Ta’ala.
Firman Allah Ta’ala
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي
يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ
رَحِيمٌ
“Katakanlah, ‘Jika kalian (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah
aku. Niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosa kalian.’ Dan
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs. Ali Imran: 31)Keindahan cinta
Diantara sumber kebahagian seorang hamba adalah mahabbatullah, kecintaan kepada Allah Ta’ala dan mencintai segala sesuatu yang dicintai oleh-Nya. Mahabbatullah (Kecintaan kepada Allah Ta’ala) adalah salah satu pokok kebaikan dan amalan bermanfaat paling baik dalam hidup manusia. Sebab, siapa saja yang cinta Allah Ta’ala, pasti Allah Ta’ala akan mencintainya. Siapa saja yang beramal dengan syariat-Nya niscaya akan dicintai Allah Ta’ala. Apabila seseorang telah dicintai oleh Allah Ta’ala, tiada sesuatu apapun yang perlu dia khawatirkan.
Dalam riwayat Bukhari dan Muslim, anas bin Malik radillahu’anhu menceritakan “Ketika saya dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar dari masjid, kami bertemu dengan seorang laki-laki di pintu masjid. Dan pria itu bertanya ‘Wahai Rasulullah, kapankah hari kebangkitan?’.” Beliau bertanya, “Apa persiapanmu menghadapi hari kiamat itu?” Lelaki itu seakan merasa bersedih, kemudian berkata, “Wahai Rasulullah, Saya tidak punya persiapan suatu yang besar baik berupa shalat, puasa, dan sedekah, tetapi saya mencintai Allah dan Rasul- Nya.” Mendengar ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Engkau akan dikumpulkan bersama siapa saja yang engkau cintai.”
Ketika hadits ini didengar oleh Anas bin Malik lalu didengar oleh para sahabat, mereka pun sangat bergembira. Hingga, Anas bin Malik bertutur, “Maka saya pun mencintai Allah, dan (mencintai) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam , Abu Bakar, dan Umar, juga saya berharap agar dikumpulkan bersama mereka, walaupun saya tidak beramal seperti amalan mereka.”
Mengapa para sahabat nabi sangat bergembira mendengar hadist ini. Bahkan digambarkan, mereka belum pernah merasakan kegembiraan setelah masuk Islam melebihi kegembiraan mereka mendengar hadist tersebut. Dikabarkan bahwa kecintaan yang tulus kepada Allah dan Rasul-Nya akan mengantarkan seseorang pada kedudukan yang sedikit sekali bisa dicapai oleh amal. Sebab amal seorang hamba sering dihinggapi penyakit, kelalaian dan kekurangan. Berbeda dengan kecintaan yang tulus pada Allah Ta’ala dan Rasul-Nya yang terhimpun pada hati seseorang. Hati itu akan mengganti kekurangan amalnya dan menempatkannya pada derajat yang tinggi.
Sungguh, mahabbatullah akan menambah amal yang sedikit, memberkahi usaha yang minim. Tak ada orang yang bersungguh-sungguh lalu menjeput kesuksesannya tanpa kehadiran cinta. Sama halnya tak ada orang yang amalnya kurang mendapat kebagiaan tanpa cinta.
Gambaran cinta diatas adalah sesuatu yang agung dan mulia. Ibnul Qayyim pernah bertutur tentang mahabbatullah:
Cinta adalah tempat persinggahan yang menjadi ajang perlombaan bagi orang-orang yang bersaing, jadi sasaran mereka beramal, menjadi curahan yang mencinta, dengan sepoi angin cinta, para hamba yang beribadah merasakan ketenangan.Pemilik cinta kepada Allah dan Rasululllah akan membawa kemuliaan dunia dan akhirat. Allah Ta’ala telah memutuskan pada hari ditetapkan ketentuan-ketentuan mahluk dengan kehendak dan nikmatNya yang tinggi bahwa kelak seseorang akan bersama orang yang dicintainya.
Cinta adalah santapan hati, gizi dan kegemaran jiwa. Cinta ibarat kehidupan, sehingga orang yang tidak memilikinya tak ubahnya jasad tak bernyawa. Cinta adalah pelita. Siapa yang tidak menjaganya, dia ibarat tengah berada dilautan yang gelap gulita.
Cinta adalah obat penawar. Siapa yang tak memilikinya, hatinya dihinggapi beragam penyakit. Cinta adalah kelezatan. Siapa yang tidak merasakannya, maka seluruh hidupnya diwarnai gelisah dan penderitaan.
Melimpahnya nikmat yang diperoleh orang yang mencintai, akan mendapatkan kebagiaan meskipun mereka sedang tidur di atas kudanya. Mereka mendahului kafilah yang berjalan sambil terjaga.
Realisasi sebuah Cinta
Bukan berarti cinta berpisah dari amal, atau yang mencintai tak mematuhi orang yang dicintainya. Setiap amal yang dikerjakan tanpa diiringi cinta, bagaikan jasad yang tidak ada ruh di dalamnya. Begitu pula setiap pengakuan cinta tanpa diserta bukti berupa amalan, tidak dianggap benar cintanya. Bahkan setiap iman yang tidak disertau cinta dan amal dinggap tidak punya hakikat. Para sahabat adalah contoh sosok pecinta terbaik. Mereka mencinta bukan dalam seujar kalimat. Tapi mengalir dalam kepatuhan dan ketakwaan.
Bernarlah gubahan seorang penyair,
“Seandainya cintamu benar pastilah engkau menaatinya. Sungguh, pecinta selalu taat pada yang dicintanya”
Ibnu Qayyim mengatakan bahwa di antara sebab-sebab untuk meraih kecintaan kepada Allah Ta’ala:
- Membaca Al Qur’an dengan memahami maknanya serta merenungkan kandungannya
- Mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala dengan amalan-amalan sunnah setelah amalan fardhu
- Terus-menerus berdzikir dalam setiap keadaan dengan hati, lisan dan perbuatan
- Mencintai Allah Ta’ala di atas segalanya
- Mencintai Allah Ta’ala dengan memahami nama-nama, Sifat-sifat dan Perbuatan Allah
- Mengakui karunia dan nikmat Allah lahir dan batin
- Memiliki hati yang luluh dan khusyu di hadapan Allah Ta’ala
- Berkhalwat (menyendiri dalam bermunajat) dan beribadah kepada Allah Ta’ala dengan hati khusyu dan penuh adab
- Bergaul dengan orang yang sungguh-sungguh mencitai Allah Ta’ala
- Meruntuhkan tembok penghalang hati dengan Allah Ta’ala
Kita adalah mahluk yang lemah, yang hati kita berada diantara dua jemari Allah Ta’ala, maka hendaknya kita selalu memohon pertolongan kepada Allah, bahkan Allah Ta’ala sendiri yang mengajari Nabi dalam hadist Qudsi sebuah doa untuk meraih cinta-Nya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Allah Azza wa Jala, mendatangiku – dalam mimipi – Dia berfirman kepadaku: “Wahai Muhammad, ucapkanlah ‘Ya Allah seseungguhnya aku mohon cinta-Mu, cinta orang mencintai-Mu, dan amal yang membawaku untuk mencinta-Mu” (HR. Ahmad dan Trimidzi, Hadits Hasan).
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah mengatakan “Ketahuilah bahwa yang menggerakkan hati menuju Allah ada tiga perkara: cinta, takut, dan harapan. Dan yang paling kuat adalah cinta, dan cinta itu sendiri merupakan tujuan karena akan didapatkan di dunia dan akhirat.
Teori Asam dan Basa
Teori Asam dan Basa
Teori asam basa Arrhenius ini berasumsi bahwa pelarut tidak berpengaruh pada sifat asam basa. Jika hidrogen klorida, HCl, dilarutkan dalam air untuk menghasilkan asam hidroklorida, larutan ini menghantarkan listrik, tetapi jika dilarutkan dalam pelarut seperti benzena, C6H6, larutannya tidak menghantarkan arus listrik. Perbedaan sifat HCl di dalam pelarut tersebut menyarankan bahwa pelarut benar-benar berpengaruh terhadap tingkah laku zat terlarut.
Masalah kedua menyangkut tingkah laku garam. Garam seharusnya bersifat sebagai spesies netral, namun kenyataannya banyak garam yang bersifat tidak netral, jadi bertentangan dengan anggapan ini. Sebagai contoh, larutan ion fosfat dan karbonat bersifat basa, sebaliknya ion-ion amonium bersifat sedikit asam dan ion-ion aluminium bersifat sangat asam. Masalah yang menambah kebingungan ditunjukkan dengan oleh larutan NaH2PO4 yang bersifat basa.
Untuk mengatasi masalah tersebut dan juga agar lebih realistik, pada tahun 1923 Thomas M. Lowry dari Inggris dan Johannes N. Brønsted dari Denmark, masing-masing bekerja sendiri-sendiri melengkapi teori asam basa yang melibatkan pelarut yang kemudian dikenal dengan teori asam basa Brønsted-Lowry. Pemahaman asam basa yang melibatkan aspek donor-akseptor elektron dikenalkan oleh G. N. Lewis pada tahun yang sama dan ion oksida oleh H. Lux (1939) dan H. Flood (1947). Perlu dicatat bahwa pengertian asam basa bukan berbicara tentang aspek kebenaran melainkan aspek kesesuaian pada kondisi tertentu.
Teori Asam Basa
Dari keseluruhan teori asam basa, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.Teori Asam Basa Arrhenius
Teori asam basa Arrhenius didasarkan pada pembentukan ion dan pada larutan berair (aqueous solution).- Asam adalah spesies yang menghasilkan ion H+ atau H3O+ dalam larutan berair.
- Basa adalah spesies yang menghasilkan ion OH- dalam larutan berair.
Teori Asam Basa Lewis
Teori asam basa Lewis didasarkan pada transfer pasangan elektron.- Asam adalah spesies penerima (akseptor) pasangan elektron.
- Basa adalah spesies pemberi (donor) pasangan elektron.
Teori Asam Basa Brønsted-Lowry
Teori asam basa Brønsted-Lowry didasarkan pada transfer proton.- Asam adalah spesies pemberi (donor) proton.
- Basa adalah spesies penerima (akseptor) proton.
Sifat-sifat Asam Basa
Sifat Asam
- Mempunyai rasa asam (awas jangan sekali-sekali mencicipinya!). Kata asam berasal dari bahasa Latin acere yang berarti asam.
- Mengubah lakmus dari warna biru ke merah.
- Larutan asam menghantarkan arus listrik (bersifat elektrolit).
- Bereaksi dengan basa membentuk garam dan air.
- Menghasilkan gas hidrogen ketika bereaksi dengan logam (seperti logam alkali, alkali tanah, seng, aluminium).
Sifat Basa
- Mempunyai rasa pahit (awas jangan sekali-sekali mencicipinya!).
- Terasa licin atau bersabun (awas jangan secara langsung menyentuhnya!).
- Mengubah lakmus dari warna merah ke biru.
- Larutan basa menghantarkan arus listrik (bersifat elektrolit).
- Bereaksi dengan asam membentuk garam dan air.
Contoh Asam Basa
Contoh asam dalam kehidupan sehari-hari:
- Vitamin C (asam askorbat)
- Asam cuka (mengandung sekitar 5% asam asetat)
- Asam karbonat (terdapat pada minuman ringan)
Contoh basa dalam kehidupan sehari-hari:
- Deterjen
- Sabun
- Amonia rumah tangg
Perjalanan Hidup Manusia
Perjalanan Hidup Manusia
Kehidupan
manusia merupakan perjalanan panjang, melelahkan, penuh liku-liku, dan
melalui tahapan demi tahapan. Menurut Islam sebagaimana yang telah
diterangkan dan dikemukakan didalam Al-quran dan Hadist dengan jelas dan
tegas, bahwa setiap jiwa atau roh manusia itu akan mengalami perjalanan
yang panjang di tempat/alam yang berbeda-beda, setiap alam pasti lebih
besar dan lebih luas keadaannya dari pada alam yang telah ditempati
sebelumnya.
Dalam Al-quran dan hadist telah di jelaskan bahwa perjalanan hidup manusia akan melalui beberapa alam; Alam Arwah, Alam Rahim, Alam Dunia, Alam Barzakh, dan Alam Akhirat.
Alam-alam tersebut akan di jelaskan di bawah ini;
1- Alam Roh (Arwah)
1- Alam Roh (Arwah)
Perjalanan pertama yang akan di rasakan oleh manusia ialah Alam Roh.
Alam roh(arwah) adalah alam sebelum roh manusia di tiup kedalam kandungan seorang ibu. Awal perjalanan manusia di mulai dari alam roh(arwah) ketika Allah mengumpulkan semua roh(arwah) yang akan diturunkan ke bumi.
Kejadian ini di ceritakan dalam ayat Al-quran, yaitu;
وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنْ بَنِي آدَمَ مِنْ ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ ۖ قَالُوا
بَلَىٰ ۛشَهِدْنَا ۛ أَنْ تَقُولُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَٰذَا غَافِلِينَ
Artinya; "Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan
anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap
jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka
menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan
yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan:
"Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap
ini (keesaan Tuhan)", (QS: Al-A'raf Ayat: 172)
Dan dalam ayat Al-quran, yaitu;
Alam roh(arwah) adalah alam sebelum roh manusia di tiup kedalam kandungan seorang ibu. Awal perjalanan manusia di mulai dari alam roh(arwah) ketika Allah mengumpulkan semua roh(arwah) yang akan diturunkan ke bumi.
Kejadian ini di ceritakan dalam ayat Al-quran, yaitu;
وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنْ بَنِي آدَمَ مِنْ ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ ۖ قَالُوا
بَلَىٰ ۛشَهِدْنَا ۛ أَنْ تَقُولُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَٰذَا غَافِلِينَ
ۚ فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا ۚ فِطْرَتَ اللَّهِ
الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا ۚ لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ
ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا
يَعْلَمُونَ
Dengan adanya ayat di atas maka seluruh manusia yang lahir ke dunia sudah mempunyai tanda, yaitu tanda fitrah, beriman kepada Allah dan agama yang lurus. Sebagaimana Rasulullah saw bersabda dalam hadist;
:عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ؛ أَنَّهُ كَانَ يَقُوْلُ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم
مَا مِنْ مَوْلُوْدٍ إِلاَّ يُوْلَدُعَلَى الْفِطْرَةِ, فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ وَيُنَصِّرَانِهِ وَيُمَجِّسَانِهِ
2- Alam Rahim
Perjalan yang kedua ialah Alam Rahim (kandungan). Rahim artinya kasih
sayang. Alam rahim adalah suatu alam di mana manusia dibentuk atas dasar
kasih sayang Allah kepada hamba-hamba Nya. Waktu berada di alam rahim
ini, sejak itulah terjalin kasih sayang yang disebut "Silaturahmi".
Setelah melewati alam roh dan setelah membuat kesaksian tentang Allah
maka manusia akan memasuki kehidupan dalam rahim (kandungan). Ketika
manusia berada di alam rahim, jasad manusia di ciptakan dalam beberapa
tahap;
Tahap pertama : nutfah yaitu dimulai setelah pembuahan atau minggu
pertama. Itu dimulai setelah terjadinya pencampuran air mani dengan
telur. Allah berfirman dalam Al-quran, yaitu:
إِنَّا خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ مِنْ نُطْفَةٍ أَمْشَاجٍ نَبْتَلِيهِ فَجَعَلْنَاهُ سَمِيعًا بَصِيرًا
Artinya: "Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes
mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan
larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat." (QS:
Al-Insaan Ayat: 2)
- Tahap kedua : 'alaqah (segumpal darah yang melekat pada dinding rahim). Tahap pembentukan alaqah itu pada akhir pekan pertama / hari ketujuh. Pada hari ketujuh telor yang sudah dibuahi itu akan tertanam di dinding rahim (qarar makin).
- Tahap ketiga : mudghah (segumpal daging yang berwarna merah ke hitam-hitaman). pembentukan mudghah terjadi pada minggu keempat
- Tahap keempat : Izam dan Lahm, pada tahap ini adalah minggu ke lima, keenam, dan ketujuh. Yaitu pembentukan tulang-tulang, kemudian pembentukan otot-otot yang akan membungkus tulang-tulang itu.
- Tahap kelima : Nasy'ah Khalqan akhar, pada tahap ini yaitu pada minggu kedelapan, pembentukan menjadi janin, pada bulan ketiga janin telah terbentuk dengan sempurna.
Dalam tahap kedua sampai kelima telah di jelaskan oleh Allah dalam firmannya; yaitu:
ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظَامًا فَكَسَوْنَاالْعِظَامَ لَحْمًا ثُمَّ
أَنْشَأْنَاهُ خَلْقًا آخَرَ ۚ فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ
أَنْشَأْنَاهُ خَلْقًا آخَرَ ۚ فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ
Artinya: "Kemudian
air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami
jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang
belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian
Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah,
Pencipta Yang Paling Baik" (QS: Al-Mu'minuun Ayat: 14)
- Tahap keenam : Nafkhur-ruh yaitu tingkat peniupan roh.
kemudian Allah menetapkan qadar kepada manusia di dalam rahim, qadar
yang di tetapkan oleh Allah ada empat: umur, rezeki, bahagia, dan
sengsara. Hal ini telah di jelaskan dalam sebuah hadist, yaitu:
عَنِ ابْنِ مَسْعُوْدٍ رَضِيَ اللّهُ عَنْهُ قاَلَ ;حَدَّثَناَ رَسُوْلُ اللّهِ .صلم. وَهُوَ الصَّادِقُ
الْمَصْدُوْقُ ; إِنَّ أَحَدَكُمْ لَيُجْمَعُ خَلْقُهُ فِيْ بَطْنِ أُمِّه أَرْبَعِيْنَ يَوْماً نُطْفَةً ، ثُمَّ يَكُوْنُ
عَلَقَةً مِثْلَ ذاَلِكَ ، ثُمَّ يَكُوْنُ مُضْغَةً مِثْلَ ذاَلِكَ ، ثُمَّ يُرْسَلُ إِلَيْهِ الْمَلَكُ فَيَنْفُخُ فِيْهِ
الرُّوْحَ ، وَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعِ كَلِماَتٍ ; رِزْقِه ، وَأَجَلِه ، وَعَمَلِه ، وَهَلْ هُوَ شَقِيٌّ أَوْ
سَعِيْدٌ - الحديث رواه أحمد -
Artinya: “ Dari Ibnu Mas’ud RA, ia berkata : Telah bersabda kepada
kami Rasulullah SAW – Beliau adalah orang yang jujur dan terpercaya;
“Sesungguhnya seorang diantara kamu (setiap kamu) benar-benar diproses
kejadiannya dalam perut ibunya selama 40 hari berwujud air mani;
kemudian berproses lagi selama 40 hari menjadi segumpal darah; lantas
berproses lagi selama 40 hari menjadi segumpal daging; kemudian malaikat
dikirim kepadanya untuk meniupkan roh kedalamnya; lantas (sang janin)
itu ditetapkan dalam 4 ketentuan : 1. Ditentukan (kadar) rizkinya, 2.
Ditentukan batas umurnya, 3. Ditentukan amal perbuatannya, 4. Ditentukan
apakah ia tergolomg orang celaka ataukah orang yang beruntung“ (HR
Ahmad).
3- Alam Dunia
Setelah manusia berhasil melewati alam rahim, maka manusia telah
memasuki tahap ketiga dari perjalanan hidupnya, yaitu; alam dunia.
Dalam dunia ini perjalanan manusia melalui proses yang panjang,
mulai dari bayi yang hanya minum air susu ibu lalu tubuh menjadi anak-anak, remaja dan baligh. Selanjutnya menjadi dewasa, tua dan diakhiri dengan meninggal. proses ini tidak berjalan sama antara satu dengan yang lainnya. tidak semua manusia dapat hidup sampai remaja, dewasa, atau tua, karena kematian bisa datang kapanpun dan di manapun, serta tidak memandang usia, ada sebagian manusia yang hidup hanya sampai bayi, dan sebagian lagi hanya sampai remaja. dan sebagian yang lain ada yang hidup sampai tua bahkan sampai pikun.
Di alam dunia ini manusia mendapatkan taklif (tugas) dari Allah, yaitu berupa ibadah. sedangkan alam dunia adalah tempat ujian bagi manusia. Di dunia manusia tidak di larang untuk menikmati kehidupan duniawi, hanya saja perlu dipahami, bahwa dunia ini tempat berbakti, tetapi penuh dengan berbagai tipu daya.
Allah berfirman;
artinya: "Katakanlah: "Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah yang telah dikeluarkan-Nya untuk hamba-hamba-Nya dan (siapa pulakah yang mengharamkan) rezeki yang baik?" Katakanlah: "Semuanya itu (disediakan) bagi orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia, khusus (untuk mereka saja) di hari kiamat". Demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi orang-orang yang mengetahui." (QS: Al-A'raf Ayat: 32)
Dalam dunia ini perjalanan manusia melalui proses yang panjang,
mulai dari bayi yang hanya minum air susu ibu lalu tubuh menjadi anak-anak, remaja dan baligh. Selanjutnya menjadi dewasa, tua dan diakhiri dengan meninggal. proses ini tidak berjalan sama antara satu dengan yang lainnya. tidak semua manusia dapat hidup sampai remaja, dewasa, atau tua, karena kematian bisa datang kapanpun dan di manapun, serta tidak memandang usia, ada sebagian manusia yang hidup hanya sampai bayi, dan sebagian lagi hanya sampai remaja. dan sebagian yang lain ada yang hidup sampai tua bahkan sampai pikun.
Di alam dunia ini manusia mendapatkan taklif (tugas) dari Allah, yaitu berupa ibadah. sedangkan alam dunia adalah tempat ujian bagi manusia. Di dunia manusia tidak di larang untuk menikmati kehidupan duniawi, hanya saja perlu dipahami, bahwa dunia ini tempat berbakti, tetapi penuh dengan berbagai tipu daya.
Allah berfirman;
قُلْ مَنْ حَرَّمَ زِينَةَ اللَّهِ الَّتِي أَخْرَجَ لِعِبَادِهِ وَالطَّيِّبَاتِ مِنَ الرِّزْقِ ۚ قُلْ هِيَ لِلَّذِينَ
آمَنُوا فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا خَالِصَةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۗ كَذَٰلِكَ نُفَصِّلُ الْآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ
artinya: "Katakanlah: "Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah yang telah dikeluarkan-Nya untuk hamba-hamba-Nya dan (siapa pulakah yang mengharamkan) rezeki yang baik?" Katakanlah: "Semuanya itu (disediakan) bagi orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia, khusus (untuk mereka saja) di hari kiamat". Demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi orang-orang yang mengetahui." (QS: Al-A'raf Ayat: 32)
Ayat-ayat ini menerangkan dengan jelas bahwa perhiasan dari Allah dan
makanan yang baik itu dapat dinikmati di dunia ini oleh ummat manusia
baik dari orang-orang yang beriman maupun orang-orang yang tak beriman,
tapi di akhirat nanti adalah semata-mata untuk orang-orang yang beriman
saja. oleh sebab itu dalam Al-quran Allah memberi peringatan dengan
firmannya;
Artinya; "Hai golongan jin dan manusia, apakah belum datang kepadamu rasul-rasul dari golongan kamu sendiri, yang menyampaikan kepadamu ayat-ayat-Ku dan memberi peringatan kepadamu terhadap pertemuanmu dengan hari ini? Mereka berkata: "Kami menjadi saksi atas diri kami sendiri", kehidupan dunia telah menipu mereka, dan mereka menjadi saksi atas diri mereka sendiri, bahwa mereka adalah orang-orang yang kafir." (QS: Al-An'am Ayat: 130)
Manusia hidup di dunia hanya sekali, dan tidak akan ada kesempatan hidup di dunia untuk yang kedua kalinya, maka manusia wajib mencari bekal untuk menuju ke alam yang selanjutnya. karena hanya di alam dunia ini yang menjadi penentu nasib manusia setelah alam dunia. yaitu dengan cara: beribadah kepada Allah, menjalankan perintahnya dan menjauhi semua larangannya
يَا مَعْشَرَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ أَلَمْ يَأْتِكُمْ رُسُلٌ مِنْكُمْ يَقُصُّونَ عَلَيْكُمْ آيَاتِي وَيُنْذِرُونَكُمْ
لِقَاءَ يَوْمِكُمْ هَٰذَا ۚ قَالُوا شَهِدْنَا عَلَىٰ أَنْفُسِنَا ۖ وَغَرَّتْهُمُ الحَيَاة الدُّنْيَا وَشَهِدُوا عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ أَنَّهُمْ
كَانُوا كَافِرِينَ
لِقَاءَ يَوْمِكُمْ هَٰذَا ۚ قَالُوا شَهِدْنَا عَلَىٰ أَنْفُسِنَا ۖ وَغَرَّتْهُمُ الحَيَاة الدُّنْيَا وَشَهِدُوا عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ أَنَّهُمْ
كَانُوا كَافِرِينَ
Artinya; "Hai golongan jin dan manusia, apakah belum datang kepadamu rasul-rasul dari golongan kamu sendiri, yang menyampaikan kepadamu ayat-ayat-Ku dan memberi peringatan kepadamu terhadap pertemuanmu dengan hari ini? Mereka berkata: "Kami menjadi saksi atas diri kami sendiri", kehidupan dunia telah menipu mereka, dan mereka menjadi saksi atas diri mereka sendiri, bahwa mereka adalah orang-orang yang kafir." (QS: Al-An'am Ayat: 130)
Manusia hidup di dunia hanya sekali, dan tidak akan ada kesempatan hidup di dunia untuk yang kedua kalinya, maka manusia wajib mencari bekal untuk menuju ke alam yang selanjutnya. karena hanya di alam dunia ini yang menjadi penentu nasib manusia setelah alam dunia. yaitu dengan cara: beribadah kepada Allah, menjalankan perintahnya dan menjauhi semua larangannya
4- Alam Barzakh
Sebelum manusia melewati alam dunia, maka manusia akan mengalami
kematian, jika kematian telah datang maka putuslah semua hubungannya
dengan kehidupan dunia. Setelah meninggal dunia manusia akan memasuki
alam barzakh(kubur), di alam kubur manusia tinggal sendiri hanya amal
baik dan buruk yang akan selalu menemaninya.
Kubur adalah taman dari taman-taman surga atau lembah dari lembah-lembah neraka.
Sedangkan Alam Kubur adalah alam tempat penantian untuk menanti hari kiamat, di alam kubur ini Allah menyediakan dua keadaan, nikmat atau azab kubur. Alam kubur ini merupakan awal alam akhirat,
Alam ini "ghoib". oleh karena itu tidak mungkin untuk di selidiki. satu-satunya informasi yang wajib di pegang adalah dalil Al-quran dan hadist;
sebagaimana Allah berfirman;
Kubur adalah taman dari taman-taman surga atau lembah dari lembah-lembah neraka.
Sedangkan Alam Kubur adalah alam tempat penantian untuk menanti hari kiamat, di alam kubur ini Allah menyediakan dua keadaan, nikmat atau azab kubur. Alam kubur ini merupakan awal alam akhirat,
Alam ini "ghoib". oleh karena itu tidak mungkin untuk di selidiki. satu-satunya informasi yang wajib di pegang adalah dalil Al-quran dan hadist;
sebagaimana Allah berfirman;
فَوَقَاهُ اللَّهُ سَيِّئَاتِ مَا مَكَرُوا ۖ وَحَاقَ بِآلِ فِرْعَوْنَ سُوءُ الْعَذَابِ النَّارُ يُعْرَضُونَ عَلَيْهَا غُدُوًّا
وَعَشِيًّا ۖ وَيَوْمَ تَقُومُ السَّاعَةُ أَدْخِلُوا آلَ فِرْعَوْنَ أَشَدَّ الْعَذَابِ
Artinya; "Maka Allah memeliharanya dari kejahatan tipu daya mereka, dan Fir´aun beserta kaumnya dikepung oleh azab yang amat buruk. Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya Kiamat. (Dikatakan kepada malaikat): "Masukkanlah Fir´aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras".
(QS: Al-Mu'min Ayat: 45-46)
Dan firman Allah:
وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَىٰ عَلَى اللَّهِ كَذِبًا أَوْ قَالَ أُوحِيَ إِلَيَّ وَلَمْ يُوحَ إِلَيْهِ شَيْءٌ وَمَنْ
قَالَ سَأُنْزِلُ مِثْلَ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ ۗ وَلَوْ تَرَىٰ إِذِ الظَّالِمُونَ فِي غَمَرَاتِ الْمَوْتِ
وَالْمَلَائِكَةُ بَاسِطُو أَيْدِيهِمْ
أَخْرِجُوا أَنْفُسَكُمُ ۖ الْيَوْمَ تُجْزَوْنَ عَذَابَ الْهُونِ بِمَا
كُنْتُمْتَقُولُونَ عَلَى
اللَّهِ غَيْرَ الْحَقِّ وَكُنْتُمْ عَنْ آيَاتِهِ تَسْتَكْبِرُونَ
Artinya: "Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat
kedustaan terhadap Allah atau yang berkata: "Telah diwahyukan kepada
saya", padahal tidak ada diwahyukan sesuatupun kepadanya, dan orang yang
berkata: "Saya akan menurunkan seperti apa yang diturunkan Allah".
Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang
zalim berada dalam tekanan sakratul maut, sedang para malaikat memukul
dengan tangannya, (sambil berkata): "Keluarkanlah nyawamu" Di hari ini
kamu dibalas dengan siksa yang sangat menghinakan, karena kamu selalu
mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu
selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya." (QS: Al-An'am Ayat:
93)
Ayat Al-quran di atas menjelaskan nasib manusia yang kafir kepada Allah
dan manusia yang berada di jalan yang salah, maka akan di tampakkan
kepadanya neraka yang panas pada waktu pagi dan sore, dan mereka akan
mendapatkan siksaan yang sangat pedih.
Sedangkan manusia yang bertakwa kepada Allah,, melakukan perintahnya dan
menjauhi larangannya,, ia akan mendapatkan nikmat kubur, dan akan di
tampakkan kepadanya hawa surga,
Allah berfirman;
الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ
وَالَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ وَبِالْآخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ
أُولَٰئِكَ عَلَىٰ هُدًى مِنْ رَبِّهِمْ ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
Artinya; "(yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka. dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat. Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung." (QS: Al-Baqarah Ayat: 3-5)
5- Alam Akhirat
Alam akhirat juga di sebut dengan alam baka, alam akhirat di dahului
dengan terjadinya kiamat, di mana alam semesta menjadi rusak total.
seluruh jagat raya ini akan hancur, entah seperti apa gambaran ketika
semua ini terjadi.
Alam akhirat setelah terjadi kiamat menjadi 3, yaitu:
Alam akhirat setelah terjadi kiamat menjadi 3, yaitu:
- Padang Mahsyar adalah tempat penghitungan amal (hisaban). pada peristiwa ini seluruh ummat manusia mulai dari Nabi adam as sampai manusia terakhir di kumpulkan dalam satu tempat, Allah berfirman;
إِنَّ يَوْمَ الْفَصْلِ كَانَ مِيقَاتًا
يَوْمَ يُنْفَخُ فِي الصُّورِ فَتَأْتُونَ أَفْوَاجًا
Artinya: "Sesungguhnya Hari Keputusan adalah suatu waktu yang ditetapkan, yaitu hari (yang pada waktu itu) ditiup sangkakala lalu kamu datang berkelompok-kelompok". (QS: An-Naba' Ayat: 17-18)
- Surga adalah tempat orang yang rajin beribadah kepada Allah, menjalankan segala perintahnya, maka mereka di selamatkan dan di masukkan ke dalam surga.
- Neraka adalah tempat bagi Orang-orang kafir, baik dari kalangan Yahudi, Nashrani maupun orang-orang musyrik yang tidak mau bertaubat,, maka mereka akan kekal di dalam neraka yang penuh dengan siksaan. dan bagi orang yang tidak patuh terhadap perintah Allah. dan yang selalu berbuat dosa, maka mereka akan di masukkan ke dalam neraka, mereka akan di siksa dan di bersihkan dari dosa-dosany
Langganan:
Postingan (Atom)